Halaman

Selasa, 30 Oktober 2012

Pantai Soka Pasir Hitam

Lokasi Pantai Soka terletak di desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan. Terletak pada ruas jalan utama yang menghubungkan Jembrana dengan Denpasar. Jarak tempuh dari Denpasar sekitar 45 Km dan dari Gilimanuk sekitar 84 Km. Kendaraan yang melewati ruas jalan ini sangat padat dari pagi sampai malam hari, karena juga sebagai satu-satunya jalan penghubung Jawa Bali. Di sebelah Timur pantai Soka ini terdapat sebuah goa di tebing batu karang, disebut Goa Bulung Daya yang dihuni oleh banyak burung walet. Di bagian sebelah Barat terbentang kebun kelapa sepanjang pantai, di sini sudah ada sebuah penginapan “Balian Beach Bungalow” dan sungai (Tukad) Balian adalah tempat “Rafting” terbaik di Bali Pantai Soka sudah dikenal sejak lama, karena dilewati oleh jalan raya Denpasar-Gilimanuk. Keadaan pemandangannya sangat indah, dibagian barat dibatasi oleh perbukitan bersambung menjadi satu dengan Gunung Batukaru di sebelah Utara. Di bagian Timur terlihat Gunung Agung dan Gunung Batukaru dan di sebelah Selatan adalah Samudra Indonesia. Di sebelah barat samar-samar di kejauhan terlihat Blambangan (Banyuwangi) di pulau Jawa. Sawah-sawah dan kebun kelapa yang subur menambah indahnya pemandangan di sini. Lebih lagi pada sore hari ketika matahari terbenam, di atas Pura Luhur Serijong yang sangat mirip dengan suasana wisata di Tanah Lot.


Selain keindahan alamnya, Pantai Soka juga memendam seribu satu keajaiban alam dengan dongeng-dongeng purbakala. Di sana terdapat sebuah batu karang dikelilingi pasir dan air laut, berukuran lebih kurang 3 m, disebut “Payuk Kebo Iwa.” Payuk berarti periuk, jadi itu adalah Periuk milik Kebo Iwo. Di sebelah Baratnya, disamping Pura Luhur Serijong, terdapat batu karang yang persis seperti dapur penduduk asli, berukuran lebih kurang 1 x 20 m. Disanalah Kebo Iwa memasak dengan mempergunakan periuknya tersebut.

Dilihat dari mata awam, hal ini sangat masuk akal. Periuk yang besar dan Kebo Iwo yang konon menurut legenda adalah seorang pemuda Bali dengan ukuran tubuh yang tinggi besar, tegap dan sakti. Pura Luhur Serijong, dibangun hampir bersamaan dengan Pura Rambut Siwi di Jembrana dan Pura Tanah Lot, yakni pada abad ke XVI Masehi oleh Pedanda Bawu Rauh, serta mempunyai status yang sama.

Keindahan panorama dan menyatunya suasana pemandangan bukit-bukit ujung selatan Bali dan deburan ombak nya, serta jauhnya dari kebisingan membuat suasana obyek ini menjadi tentram, dan pengunjung akan betah menikmati suasana alam yang suasananya damai dan menyejukkan perasaan. Pemandangan Pantai ini sungguh sangat eksoktik dan romantis yang bisa menggetarkan perasaan dan ketika mengunjungi lokasi ini, Saya yakin Anda ingin kembali disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar